Internet Telepon, Strategi Korporate & Komunitas Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa Komunikasi kunci survival hari ini dan mendatang. Tidak ada satu orang maupun institusi di dunia akan maju dan sukses tanpa dukungan telekomunikasi. Sialnya bagi dunia corporate, usaha, industri maupun komunitas, banyak rahasia terselubung di balik teknologi telekomunikasi. Terutama jika anda mencari solusi murah, sukur-sukur sederhana untuk di implementasi. Waktu terus berkembang, diam-diam waktu membuktikan bahwa Internet Telepon menjadi solusi effisien banyak corporate & komunitas IT di Indonesia. Alternatif solusi dan teknologinya sangat beragam, bahkan hal yang dulu di anggap tabu sekarang menjadi solusi nyata bagi banyak corporate, industri maupun komunitas RT/RW-net. Tulisan ini akan membahas sisi ekstrim yang di anggap tabu di awal tahun 2000-an. Detail teknologi ekstrim ini dapat di ambil dari http://www.voip-info.org. Bayangkan anda tersambung ke Internet 24 jam dari kantor, dari rumah anda. Saya & banyak rekan pada hari ini tersambung 24 jam ke Internet Indonesia dengan kecepatan tinggi sekali 11-22Mbps. Kecepatan tersebut kira-kira 10-20 kali kecepatan ADSL Speedy yang ditawarkan oleh Telkom. Dengan menggunakan teknologi Internet wireless pada frekuensi 2.4GHz dan rata-rata kami membayar Rp. 300-500.000 / bulan flat rate karena di share di sebuah RT/RW-net. Teknologinya terbuka, anda dapat mengambil dari Web saya http://sandbox.bellanet.org/~onno/ Tentunya untuk kualitas yang baik bagi coporate, lebih suka untuk tersambung langsung ke operator telekomunikasi atau ISP dengan bandwith lebar yang dijual Rp. 4-12 juta / bulan. Alternatif lain membeli bandwith satu (1) MBps ke Internet secara langsung dengan harga sekitar Rp. 30-an juta / bulan dan di share secara bersama oleh sekelompok kantor / warnet / sekolah / RT/RW-net. Biaya setiap sekolah / kantor / warnet dapat di tekan menjadi Rp. 1 juta / bulan, atau sekitar Rp. 300-500.000 / rumah / bulan, atau sekitar Rp. 2-5000 / siswa / bulan termasuk biaya mengembalikan investasi komputer dalam waktu 1-2 tahun. Memang tidak banyak operator telekomunikasi Indonesia yang memiliki backbone serat optic yang mampu memberikan servis seluruh Indonesia. Setahu saya praktis hanya ada dua (2) operator besar, yaitu, Telkom dan XL yang mampu menawarkan jaringan yang mengkaitkan backbone kecepatan tinggi ini. Mungkin karena budaya kompetisi yang tertanam di operator swasta XL plus harga sangat kompetitif, kebanyakan teman operator wireless Internet & ISP lebih suka menggunakan jasa XL untuk backbone serat optik jarak jauh. Pada hari ini komunikasi suara (telepon) masih mendominasi bangsa ini, tentunya kemampuan untuk Internet telepon menjadi sangat penting. Alat yang anda butuhkan bernama Internet Telephony Gateway (ITG), harganya sekitar Rp. 2-3 juta untuk 4 sambungan telepon buatan Taiwan. Dengan ITG ini kita dapat dengan mudah menyambungkan semua telepon extension di sebuah kantor ke Internet. Bayangkan jika kantor-kantor cabang, pabrik, rekanan kita tersambung ke jaringan telepon sendiri melalui Internet. Jangan kaget kalau dengan biaya operasional saluran data multi-protocol yang hanya Rp. 4-12 juta / bulan, kita akan menghemat biaya SLJJ & SLI sampai Rp. 100-an juta / bulan. Karena semua sambungan SLJJ & SLI dapat dilakukan melalui Internet semua. Memang banyak operator VoIP di Internet, tapi tidak banyak operator Internet yang dapat memberikan solusi total dengan mengintegrasikan saluran Internet dan telepon kantor (PABX) menjadi satu kesatuan sehingga anda dapat melakukan penghematan luar biasa di telepon anda. Kalau anda orang teknik Internet, hal ini cukup mudah dilakukan. Bahkan teknologi terbaru memungkinkan untuk memperoleh nomor sendiri dari Inggris atau Washington DC yang hidup (live) secara gratis dan dapat di telepon dari Telkom & Selular Indonesia dan akan bunyi kring. Semua dapat di baca di http://www.voip-info.org. Sejauh ini, hanya XL yang berani secara terang-terangan menjual solusi data multi protocol di kenal MPLS XL dan juga VoIP untuk corporate dan menyambungkan langsung ke telepon extension PABX di kantor. Jangan kaget kalau pulsa SLJJ & SLI anda menjadi berkurang banyak. Dari sisi pelanggan & dunia usaha jelas sangat menguntungkan. Arti politisnya apa? Bayangkan jika 220.000+ sekolah, 38 juta siswa tersambung ke Internet dengan Rp 2-5.000 / bulan / siswa ? Malaysia, Australia, Singapore, Canada semua tidak ada apa-apanya. Bayangkan jika 21.000+ Industri, 5.5 juta tenaga kerja professional, 20% dari 15 juta UKM, 20% dari 27 juta pekerja UKM terkait oleh adanya jaringan-jaringan data 24 jam & dapat untuk Internet dan telepon. Saya yakin Singapore & Malaysia akan habis. Merdeka!